MELESTARIKAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG – Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Barat situs slot gacor (CDKWB) sebagai salah satu unit pelaksana Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah berperan dalam melestarikan sumber daya kelautan di Jawa Tengah bagian barat. Wilayah kerja CDKWB meliputi 10 kabupaten/kota, 8 diantaranya berada di pantai utara dengan potensi sumber daya terumbu karang di 4 wilayah pengelolaan. Kawasan Konservasi Perairan Karang Jeruk di Kabupaten Tegal, Karang Gedhe di Kabupaten Pemalang, Terumbu Kretek dan Maeso di Kabupaten Batang, dan Karang Korowelang di Kabupaten Kendal merupakan ekosistem terumbu karang yang berada di kawasan pengelolaan CDKWB yang memerlukan upaya konservasi berkelanjutan. Berdasarkan peta potensi tutupan terumbu karang pada Peta RZWP3K Provinsi Jawa Tengah, sebagian besar terumbu karang di Jawa Tengah bagian utara memiliki persentase tutupan karang hidup yang rendah.

Data DKP Jawa Tengah tahun 2014 juga menyebutkan kerusakan terumbu karang di kawasan Karang Jeruk Kabupaten Tegal dengan tutupan karang hidup hanya 9,7% untuk jenis acropora dan porites, sedangkan persentase tutupan substrat rubble (pecahan karang) sebesar 38,43%. Demikian pula dengan kondisi terumbu karang di Kabupaten Batang, ekosistem Krang Kretek dan Maeso didominasi oleh jenis karang Porites dan Favites dengan alga mati di bagian bawah. Walaupun keberadaan substrat dan karang mati masih dapat dimanfaatkan sebagai rumah bagi biota laut, namun potensi tutupan karang hidup akan sangat menguntungkan kekayaan keanekaragaman hayati dan potensi perikanan di kawasan tersebut.

Tips Menjaga Konservasi Terumbu Karang

1. Menjaga kebersihan sungai dan pantai dari sampah

Adanya sungai yang bermuara ke laut sangat Mahjong Ways 2 mempengaruhi kondisi perairan yang merupakan habitat karang. Sampah yang berserakan di sungai, seperti sampah plastik, pada akhirnya akan tersapu ombak dan merusak terumbu karang. Dampak sampah plastik terhadap terumbu karang terutama sebagai penahan sinar matahari. Terumbu karang membutuhkan cahaya dengan intensitas tertentu agar dapat berkembang secara optimal. Sinar matahari diperlukan untuk melakukan proses fotosintesis yang dilakukan oleh zooxantellae pada jaringan karang.

Baca juga: 5 Cara Budidaya Kerang Darah Bagi Pemula

2. Mencegah erosi

Erosi adalah proses pengikisan tanah Slot Bet 100 Perak lapisan atas. Tingkat erosi tertentu adalah normal, tetapi aktivitas manusia memperburuk situasi ini. Penggundulan hutan untuk membuat ladang atau perumahan, misalnya, dapat mengurangi daya serap tanah terhadap air hujan. Akibatnya, tanah lapisan atas terbawa dan akhirnya terjadi sedimentasi. Sedimentasi dapat berakhir di laut dan menghambat pertumbuhan terumbu karang.

3. Menangkap ikan tanpa merusak karang

Terumbu karang berfungsi sebagai habitat yang baik untuk pembiakan ikan. Tak heran banyak nelayan menangkap ikan di daerah yang memiliki banyak karang. Beberapa nelayan yang tidak bertanggung jawab biasanya menggunakan bom ikan atau alat yang tidak ramah lingkungan untuk mendapatkan ikan dengan mudah. Cara ini sangat merusak ekosistem terumbu karang. Tak hanya ikan besar, terumbu karang dan biota laut di dalamnya juga ikut mati.

4. Jangan mengambil karang dan terumbu karang

Karang memang menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang memiliki hobi scuba diving. Beberapa mungkin tertarik untuk mengambilnya. Namun perlu diingat bahwa karang memiliki beberapa faktor pembatas yang menghambat pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satunya adalah suhu dan salinitas. Ketika karang diambil dari habitatnya dan dipindahkan ke tempat yang tidak sesuai, karang tersebut akan mati.

5. Melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian terumbu karang

Kegiatan pelestarian ekosistem terumbu karang tidak akan optimal jika hanya dilakukan salah satu komponen saja. Masyarakat sebagai penerima manfaat langsung harus dilibatkan dalam upaya perlindungan ekosistem terumbu karang. Keterlibatan ini dapat dilakukan sejak usia dini. Jika sejak dini anak-anak dikenalkan dengan manfaat ekologi khususnya terumbu karang, maka ketika dewasa mereka akan memiliki rasa memiliki dalam melestarikan terumbu karang.