Site icon BLUPPB Karawang | Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya

4 Langkah Efektif Mengelola Limbah Budidaya Ikan oleh Dosen UGM

4 Langkah Efektif Mengelola Limbah Budidaya Ikan oleh Dosen UGM

Langkah Efektif Mengelola Limbah Budidaya – Pembudidaya ikan perlu memikirkan cara untuk meningkatkan produksinya. Selain pakan, kualitas air yang baik juga mempengaruhi budidaya ikan. Tidak hanya soal pakan dan kualitas ikan, limbah yang dihasilkan dari budidaya ikan juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu lingkungan sekitar. Penanganan limbah pada budidaya ikan juga menjadi tantangan bagi pembudidaya. Susilo Budi Priyono, dosen Jurusan Perikanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta slot menjelaskan, limbah budidaya ikan yang utama berasal dari pakan ikan.

Sebagian besar limbah budidaya ikan berasal dari pakan. Misalnya dari penggunaan bahan kimia seperti garam, kapur, obat-obatan, vaksin juga akan menimbulkan pemborosan pada budidaya ikan. “Belum lagi kalau ikan sakit, fesesnya juga bisa sakit. Pakan yang kami berikan mengandung protein, nutrisi di dalamnya adalah nitrogen. Pakan yang diberikan tidak semua dimakan ikan,” jelas Susilo Budi seperti dikutip dari Laman Kagama.co, Senin (8/3/2021). Menurut Susilo, jumlah pakan yang tidak dikonsumsi ikan diperkirakan sekitar 15 hingga 20 persen. Sisanya dicerna “Tapi sayangnya hanya 30 persen yang berubah menjadi daging. Kini, 70 persen sisanya adalah sampah. Baik berupa feses, urin, atau keluar melalui insang,” kata Susilo.

Salah satu penyebab pemborosan pada budidaya ikan adalah sindrom Nitrogen (N). Nitrogen syndrome juga sering menjadi masalah karena bahan organik yang berasal dari sisa pakan dan kotoran ikan nantinya akan mengalami perombakan. Kemudian larut menjadi amonia (NH3) atau amonium (NH4+) dan menjadi beracun. Ada beberapa cara untuk mengatasi limbah budidaya ikan. Diantara yang lain:

1. Sistem pertukaran air

Cara ini paling sederhana, yaitu dibuang dengan sistem pertukaran air. Namun penggunaan cara toto hk ini perlu hati-hati, karena berpotensi besar menimbulkan pencemaran lingkungan. “Setidaknya agar tidak mencemari lingkungan harus dilakukan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dengan harapan baku mutu baku mutu air limbah dapat terpenuhi. Sehingga setelah dilakukan pengolahan dapat di bawah ambang batas maksimal untuk kualitas air,” kata Susilo.

2. Lakukan rekayasa

Rekayasa dilakukan dengan meminimalkan jumlah limbah dengan memberikan bahan probiotik. Atau menerapkan sistem produksi lain yang dipadukan dengan konstruksi bodi menjadi sistem propulsi. “Cara meningkatkan efisiensi penyerapan pakan pada saluran pencernaan ikan dengan menggunakan probiotik. Bisa juga diterapkan melalui media air, hal ini dapat mengurangi jumlah limbah air pada sistem budidaya ikan,” tambah Susilo.

Baca juga: Upaya Revitalisasi Laut dengan Mengurangi Sampah di Laut

3. Pengembangan tambak

Selain melakukan perekayasaan, juga bisa dipadukan dengan konstruksi kolam atau bak. Misalnya dengan sistem booster. Setelah limbah dibuang, limbah akan diolah dengan probiotik, pemupukan dan sebagainya.

4. Penanganan dan pengobatan

Setelah air yang mengandung spaceman slot limbah menjadi baik, kemudian diputar dan airnya digunakan kembali. Metode ini sering disebut sebagai sistem resirkulasi. Limbah beracun tidak dibuang, tetapi diolah terlebih dahulu. setelah terbukti baik untuk ikan dapat digunakan kembali. Pengolahan yang paling umum, lanjut Susilo, dilakukan dengan menyaringnya melalui filter mekanis. Kemudian diendapkan dan dilakukan biofiltrasi, kemudian diangin-anginkan. Serta diberikan disinfeksi untuk limbah yang diduga mengandung penyakit. “Kalau airnya bagus, siap digunakan dan digunakan kembali,” kata dosen yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu.

Exit mobile version